Bubur Ayam Sukabumi, Sarapan Hangat yang Menghangatkan Jiwa dan Perut

By 3 hari lalu 3 menit membaca

jakartans.id – Di sudut-sudut kota Sukabumi yang sejuk, aroma kaldu ayam kampung yang gurih bercampur rempah selalu mengundang langkah para pencinta sarapan: bubur ayam Sukabumi. Hidangan ini bukan bubur biasa—ia adalah perpaduan lembut nasi yang diolah hingga creamy, disiram kuah kuning berempah, ditaburi suwiran ayam, cakwe renyah, dan kerupuk emping yang “kriuk”. Menurut data Dinas Pariwisata Sukabumi 2025, bubur ayam jadi kuliner terpopuler dengan lebih dari 200 pedagang kaki lima dan warung, menyumbang 20% kunjungan wisata kuliner. Di Jakarta, gerai seperti Bubur Ayam Sukabumi Pak Slamet di Cibubur atau versi frozen di supermarket sering jadi buruan pagi, dengan harga Rp20.000–35.000 per porsi. Rasa hangat yang menyelimuti lidah membuatnya favorit di musim hujan—bahkan bagi yang sedang flu.

Sejarah Bubur Ayam Sukabumi: Dari Warung Pinggir Jalan ke Ikon Kota

Bubur ayam Sukabumi pertama kali populer pada 1970-an melalui pedagang Tionghoa di Pasar Tipar, yang mengadaptasi resep bubur Kanton dengan rempah lokal seperti kunyit dan serai. Nama “Sukabumi” melekat karena kota ini jadi pusat, meski resep mirip dengan bubur ayam Betawi. Pedagang legendaris seperti Bubur Ayam H. Slamet (sejak 1980-an) atau Bubur Ayam Mang Oyo di Jl. Siliwangi mulai menarik wisatawan dari Bandung dan Jakarta.

Pada 2000-an, bubur ini menyebar via warung tenda malam, kini ada sertifikasi halal dan P-IRT untuk distribusi nasional. Festival Kuliner Sukabumi 2025 bahkan menobatkan bubur ayam sebagai “sarapan resmi kota”.

Bahan Utama dan Proses Pembuatan

Resep autentik fokus pada kaldu ayam kampung dan rempah segar. Bahan untuk 5 porsi:

Bahan Jumlah Fungsi
Beras 300 g Dasar bubur lembut.
Ayam kampung 500 g Suwiran gurih, kaldu alami.
Santan 200 ml Creamy & aroma.
Kunyit, serai, daun salam Secukupnya Warna kuning, harum.
Cakwe, emping, seledri Secukupnya Topping kriuk & segar.
Bawang goreng 50 g Aroma penutup.

Langkah Pembuatan (2 jam):

  1. Rebus Kaldu: Ayam direbus dengan kunyit, serai, salam, jahe hingga empuk (1 jam), ambil daging, saring kaldu.
  2. Masak Bubur: Beras dicuci, rebus dengan kaldu + santan hingga lembek (45 menit), aduk terus agar tidak gosong.
  3. Suwir Ayam: Goreng ringan suwiran ayam untuk tekstur.
  4. Sajikan: Bubur di mangkuk, siram kuah panas, taburi ayam, cakwe iris, emping, seledri, bawang goreng, sambal.

Tips: Gunakan ayam kampung untuk kaldu bening; tambah telur rebus untuk protein ekstra.

Variasi Bubur Ayam Sukabumi

  • Bubur Polos: Tanpa ayam, untuk vegetarian—tambah kecap manis.
  • Bubur Spesial: Dengan jeroan (ati ampela), populer malam hari.
  • Bubur Instan: Sachet kaldu bubur ayam Sukabumi di Indomaret (Rp10.000).
  • Fusion 2025: Bubur ayam cheese atau bubur ayam rendang di kafe Bandung.

Manfaat Kesehatan

Bubur ayam Sukabumi mudah dicerna (karbo dari nasi, protein ayam), kaya vitamin B dari kunyit (anti-inflamasi), dan kaldu tulang untuk imunitas. Kalori ~350 kcal/porsi, cocok sarapan. Batasi santan jika kolesterol tinggi; pilih versi tanpa MSG.

Cara Menikmati Bubur Ayam Sukabumi

  • Authentic: Di Bubur Ayam H. Slamet (Jl. Bhayangkara) atau Mang Oyo (Jl. Siliwangi)—Rp25.000/porsi, buka 06.00–10.00.
  • Oleh-Oleh: Beli frozen di Pasar Cisaat (Rp50.000/5 porsi), tahan 3 hari di kulkas.
  • Kreatif: Tambah kecap asin atau cabe rawit untuk pedas.
  • Pairing: Teh hangat atau jeruk nipis panas untuk netralisir.

Bubur ayam Sukabumi adalah sarapan yang menghangatkan lebih dari perut—ia membawa rasa rumah di setiap sendok. Di tahun 2025, ketika fast food mendominasi, bubur ini tetap jadi penyelamat pagi dengan kelembutan autentik. Coba di warung Sukabumi, atau buat sendiri akhir pekan. Bubur Ayam Sukabumi: Hangat, gurih, dan penuh cerita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Bubur Ayam Sukabumi, Sarapan Hangat yang Menghangatkan Jiwa dan Perut
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%