jakartans.id – Di bawah langit biru Umbria yang cerah, Perugia bertransformasi menjadi pusat dunia jazz setiap pertengahan Juli. Umbria Jazz Festival, salah satu perayaan musik paling bergengsi di Eropa, telah menjadi magnet bagi ribuan pecinta jazz sejak 1973. Festival ini bukan sekadar deretan konser; ia adalah perpaduan sempurna antara ritme jazz yang inovatif, arsitektur abad pertengahan yang memesona, dan semangat komunal yang menghangatkan jiwa. Pada edisi ke-52 tahun 2025 (11-20 Juli), festival ini menjanjikan pengalaman magis dengan bintang-bintang seperti Mika dan Lionel Richie, sambil tetap setia pada akar jazz-nya. Dengan lebih dari 200 konser gratis dan berbayar, Umbria Jazz membuktikan bahwa musik bisa menyatukan budaya, generasi, dan benua dalam harmoni yang tak terlupakan.
Umbria Jazz lahir pada 1973 sebagai inisiatif sekelompok penggemar jazz di Perugia, dipimpin oleh Alto Romano Gatto dan Carlo Pagnotta. Awalnya, festival ini dirancang untuk menghidupkan wilayah Umbria yang tenang dengan nada-nada biru, terinspirasi dari Montreux Jazz Festival di Swiss. Tak disangka, edisi pertama langsung menarik perhatian internasional dengan penampilan Dexter Gordon dan Gato Barbieri. Sejak itu, festival berkembang pesat: dari acara regional menjadi salah satu dari lima festival jazz terbesar dunia, menurut World’s Greatest Jazz Festivals.
Pada 2023, Umbria Jazz merayakan ulang tahun ke-50 dengan 580 seniman dari 87 band, menghasilkan 238 acara dan 330 jam musik. Edisi 2024 melanjutkan momentum itu, sementara 2025 membuka babak baru dengan fokus pada kolaborasi global dan talenta muda. Winter edition di Orvieto (30 Desember 2025–3 Januari 2026) melengkapi musim panas, menawarkan jazz intim di tengah salju. Festival ini tak hanya musik; ia adalah warisan UNESCO untuk keberagaman budaya, dengan Fondazione Umbria Jazz yang mengelolanya secara non-profit.
Umbria Jazz dikenal karena kemampuannya menyeimbangkan purist jazz dengan elemen pop dan world music. Edisi 2024 menampilkan Lenny Kravitz, Nile Rodgers & Chic, Richard Galliano, Charles Lloyd, SOMI, Fatoumata Diawara, Chucho Valdés, Roberto Fonseca, dan Djavan—campuran legenda dan inovator yang membuat Arena Santa Giuliana bergemuruh. Raye (hanya di Italia), Toto, dan Veronica Swift menambah nuansa kontemporer, sementara tribute untuk Sergio Piazzoli oleh Vinicio Capossela mengharukan penonton.
Untuk 2025, pengumuman awal sudah bikin heboh: Mika tampil pada 19 Juli dan Lionel Richie pada 20 Juli di Arena Santa Giuliana. Richie, yang baru saja merilis dokumenter Sundance 2024 The Greatest Night in Pop, akan membawa energi soul-nya dari tur Sing a Song All Night Long. Program lengkap mencakup house band untuk jam session malam hari, dipimpin Piero Odorici dengan Daniele Scannapieco (sax), Luca Mannutza (piano), Aldo Zunino (bass), dan Pasquale Fiore (drum). Jazz tetap inti: konser ortodoks di Teatro Morlacchi, chamber jazz di Galleria Nazionale dell’Umbria, dan eksplorasi global di Piazza IV Novembre. Tak ketinggalan, Conad Jazz Contest untuk talenta muda dengan hadiah distribusi EP oleh Universal Music Italia.
Berikut cuplikan lineup ikonik sepanjang sejarah:
Tahun | Artis Unggulan | Sorotan |
---|---|---|
1973 | Dexter Gordon, Gato Barbieri | Edisi perdana yang meledak. |
1980-an | Miles Davis, Dizzy Gillespie | Era emas jazz legendaris. |
1990-an | Herbie Hancock, Sonny Rollins | Inovasi fusion dan bebop. |
2024 | Nile Rodgers & Chic, Chucho Valdés | Crossover funk-jazz. |
2025 | Mika, Lionel Richie | Pop-soul bertemu jazz. |
Perugia, kota bukit bersejarah dengan katedral Gothic dan jalan berbatu, menjadi panggung hidup festival. 12 venue tersebar: parade pagi oleh Funk Off di jalanan, konser intim di Giardini Carducci, hingga malam epik di Arena Santa Giuliana yang menampung ribuan penonton. Teatro Morlacchi, dengan langit-langit berlukisnya, adalah surga purist; sementara Sala Podiani di Palazzo dei Priori menawarkan keintiman chamber music. Gratis di Piazza IV Novembre dan Via dei Priori membuat jazz aksesibel, sementara tiket berbayar (mulai €30) untuk headline acts.
Atmosfernya magis: siang hari penuh marching band dan UJ4KIDS (workshop anak-anak ke-7, gabungan seni dan improvisasi), malam hari berlanjut dengan jam session hingga dini hari. Kuliner Umbria melengkapi: restoran mitra sajikan porchetta, truffle pasta, dan wine lokal. Berklee College of Music Clinics menarik musisi muda untuk masterclass, sementara Jazzlife project promosikan talenta Italia.
Umbria Jazz telah mengubah Perugia menjadi kota jazz permanen, mendatangkan 200.000 pengunjung tahunan dan mendukung ekonomi lokal. Ia mempromosikan keberlanjutan dengan nol limbah dan kolaborasi petani organik, serta inklusivitas melalui UJ4KIDS dan aksesibilitas. Secara global, festival ini jadi model: dari hosting Ornette Coleman hingga fusion modern, ia bukti jazz evolusi tanpa kehilangan esensi.
Edisi 2025, dengan tema “global festival,” akan perkuat itu: jazz sebagai jembatan budaya di tengah dunia yang terpecah. Seperti kata Carlo Pagnotta, direktur artistik, “Jazz adalah tentang improvisasi—dan Umbria Jazz improvisasi keajaiban setiap tahun.”
Umbria Jazz adalah pengalaman transformasional: bagi pemula, gratis events jadi pintu masuk; bagi aficionado, lineup bintang tak tertandingi. Beli tiket di situs resmi mulai Juni (€15-€100), pesan akomodasi dini (hotel bersejarah seperti Hotel Brufani direkomendasikan). Datanglah dengan sepatu nyaman—Perugia berbukit—dan selera lapar untuk eno-gastronomi. Jika tak bisa 2025, Winter #30 di Orvieto janjikan lineup TBA.
Tinggalkan Balasan