Ie Meulee, Desa Pesisir di Ujung Utara Indonesia dengan Warisan Sejarah

jakartans.id – Ie Meulee adalah sebuah desa pesisir yang terletak di Pulau Weh, Sabang, Aceh — dikenal sebagai titik paling utara di wilayah Indonesia. Nama Ie Meulee sendiri berasal dari bahasa Aceh yang bermakna “tapak gajah”, merujuk pada penemuan jejak kaki gajah yang diyakini menjadi bagian dari sejarah lokal. Desa ini menyimpan perpaduan keren antara panorama laut yang memukau, jejak sejarah kolonial, dan suasana kehidupan pesisir yang tenang bagi pengunjung.

Salah satu daya tarik utama di Ie Meulee adalah Pantai Sumur Tiga, yang terkenal akan airnya yang sangat jernih dan tenang, cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan bawah laut secara santai. Di dekatnya juga ada Pantai Tapak Gajah, di mana terdapat situs peninggalan benteng peninggalan Jepang — menjadikan lokasi ini kaya bukan hanya keindahan alam, tetapi juga nilai sejarah.

Sebagai desa nelayan, kehidupan sehari-hari di Ie Meulee masih sangat tradisional. Penduduk lokal bergantung pada tangkapan laut untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pariwisata setempat memberi peluang tambahan ekonomi. Wisatawan bisa menyaksikan aktivitas nelayan, mencoba snorkeling, atau hanya berjalan di pesisir dan merasakan suasana santai yang jauh dari keramaian.

Untuk menuju Ie Meulee, pengunjung biasanya menggunakan kapal dari dermaga Sabang. Karena lokasinya agak terpencil, fasilitas penginapan dan transportasi lokal mungkin lebih sederhana dibandingkan kota wisata besar, tetapi itu juga menjadi bagian dari pengalaman autentik. Keindahan alam, sejarah, dan kedekatan budaya lokal menjadikan Ie Meulee sebagai alternatif destinasi bagi traveler yang ingin mengeksplor sisi berbeda Indonesia — bukan hanya ikon wisata umum, tetapi sudut negeri yang menyimpan pesona tersendiri.

Dengan potensi ekspos digital yang tepat, Ie Meulee bisa semakin dikenal sebagai destinasi wisata alternatif yang memikat, memperkaya peta wisata Indonesia di mata wisatawan domestik maupun internasional.