jakartans.id – Indonesia memiliki ragam kuliner tradisional yang kaya akan cita rasa dan filosofi budaya. Salah satunya adalah Lapa-Lapa, makanan khas Maluku yang kerap hadir pada momen-momen istimewa, terutama saat Lebaran.
Apa Itu Lapa-Lapa?
Lapa-Lapa adalah hidangan berbahan dasar beras ketan yang dimasak dengan santan dan dibungkus menggunakan daun kelapa muda (janur). Bentuknya mirip dengan ketupat atau lepet dari daerah lain di Nusantara, namun memiliki cita rasa dan karakteristik tersendiri.
Proses Pembuatan
-
Persiapan Beras Ketan – Beras ketan direndam, lalu dimasak bersama santan dan sedikit garam hingga setengah matang.
-
Pembungkusan – Adonan ketan kemudian dibungkus menggunakan janur dengan bentuk menyerupai bantal kecil atau segitiga.
-
Perebusan – Lapa-Lapa direbus selama beberapa jam hingga matang sempurna dan menghasilkan tekstur ketan yang pulen dengan aroma harum daun kelapa.
Cita Rasa
Lapa-Lapa memiliki rasa gurih dari santan yang meresap ke dalam ketan, berpadu dengan aroma khas janur. Teksturnya padat namun lembut, sehingga cocok disantap dengan berbagai lauk.
Sajian dan Pasangan
Biasanya, Lapa-Lapa disajikan bersama:
-
Ikan Asap khas Maluku.
-
Ikan Kuah Kuning dengan bumbu rempah segar.
-
Sambal colo-colo sebagai pelengkap.
Kombinasi ini menghadirkan harmoni rasa gurih, pedas, dan segar yang begitu khas Maluku.
Nilai Budaya
Bagi masyarakat Maluku, Lapa-Lapa bukan hanya makanan, melainkan simbol kebersamaan. Saat Idulfitri, Lapa-Lapa selalu hadir di meja makan sebagai sajian wajib yang disantap bersama keluarga besar. Tradisi membuat Lapa-Lapa juga menjadi ajang silaturahmi, karena proses pembuatannya sering dilakukan bersama-sama.
Lapa-Lapa adalah bukti kekayaan kuliner Nusantara yang sarat makna budaya. Dengan cita rasa sederhana namun istimewa, makanan ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mempererat hubungan kekeluargaan. Bagi siapa saja yang berkunjung ke Maluku, mencicipi Lapa-Lapa bersama ikan khas daerah ini adalah pengalaman kuliner yang tak boleh dilewatkan.