jakartans.id – Mie lethek adalah kuliner khas dari Bantul, Yogyakarta, yang kini semakin sulit ditemukan. Berbeda dengan mie pada umumnya, mie lethek terbuat dari campuran tepung tapioka dan singkong, memberikan tekstur kenyal yang unik. Proses pembuatannya masih sangat tradisional, menggunakan tenaga sapi untuk menggiling adonan di atas batu silinder seberat satu ton. Hal ini menjadikan mie lethek tidak hanya lezat, tetapi juga sarat akan nilai budaya dan sejarah.
Mie lethek biasanya disajikan dengan kuah bening yang ringan, ditambah dengan potongan ayam, telur, dan sayuran seperti sawi atau daun bawang. Rasanya yang sederhana namun kaya akan cita rasa membuat mie lethek menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin menikmati kuliner tradisional yang autentik.
Namun, seiring berjalannya waktu, keberadaan mie lethek semakin terancam. Proses pembuatannya yang rumit dan memerlukan waktu serta tenaga membuat banyak produsen beralih ke produksi mie instan yang lebih praktis. Selain itu, perubahan selera masyarakat dan kurangnya regenerasi dalam pembuatan mie lethek turut berkontribusi pada kelangkaannya.
Untuk melestarikan mie lethek, penting bagi kita untuk mengenalinya lebih dalam dan mendukung para produsen lokal. Dengan demikian, kita tidak hanya menikmati kelezatannya, tetapi juga turut menjaga warisan kuliner Indonesia agar tetap lestari untuk generasi mendatang.