Site icon Jakartans.id

Mengenal Jumbo Stay, Menginap di Pesawat Boeing 747 yang Unik di Stockholm

jakartans.id – Jumbo Stay, yang sebelumnya dikenal sebagai Jumbo Hostel, adalah sebuah penginapan unik yang terletak di dalam pesawat Boeing 747-212B yang sudah tidak beroperasi di Bandara Arlanda, Stockholm, Swedia. Dibuka secara resmi pada Januari 2009, tempat ini menawarkan pengalaman menginap yang tak biasa, menggabungkan sejarah penerbangan dengan keramahan modern. Meskipun hotel ini telah tutup pada Maret 2025 karena kebangkrutan, kisahnya tetap menarik sebagai salah satu inovasi akomodasi paling kreatif di dunia.

Sejarah Jumbo Stay

Jumbo Stay berawal dari visi Oscar Diös, seorang pengusaha Swedia yang sebelumnya mengelola hostel pemuda di Uppsala. Pesawat Boeing 747-212B yang menjadi dasar penginapan ini pertama kali mengudara pada tahun 1976 bersama Singapore Airlines dengan registrasi 9V-SQE. Selama masa operasinya, pesawat ini juga digunakan oleh maskapai seperti Pan American World Airways (sebagai N727PA Clipper Belle of the Sky), Cathay Pacific Airways, Garuda Indonesia, dan terakhir Transjet, sebuah maskapai carter Swedia yang bangkrut pada tahun 2002. Setelah pesawat ini dipensiunkan di Bandara Arlanda, Oscar Diös membelinya dan mengubahnya menjadi hotel dan hostel yang diberi nama “Liv” untuk menghormati putrinya. Pada 15 Januari 2009, Jumbo Stay resmi dibuka untuk menerima tamu, menawarkan pengalaman menginap yang belum pernah ada sebelumnya.

Fitur dan Akomodasi

Jumbo Stay menawarkan total 33 kamar dengan 76 tempat tidur, memberikan variasi akomodasi mulai dari kamar asrama hingga suite eksklusif. Berikut adalah beberapa fitur utama yang ditawarkan:

Jenis Kamar:

Fasilitas:

Daya Tarik dan Pengalaman Unik

Jumbo Stay menawarkan pengalaman yang tak tertandingi, terutama bagi penggemar penerbangan dan pelancong yang mencari akomodasi unik. Beberapa aspek yang membuatnya istimewa meliputi:

Tantangan dan Penutupan

Meskipun sukses beroperasi selama lebih dari 15 tahun, Jumbo Stay menghadapi tantangan finansial yang signifikan. Pendapatan menurun dari 8 juta SEK pada 2019 menjadi 4 juta SEK pada 2023, akibat meningkatnya persaingan dari hotel-hotel baru di sekitar bandara dan hilangnya hak iklan di lokasi pesawat. Pada Maret 2025, pemilik mengajukan kebangkrutan, dan Jumbo Stay resmi ditutup, membatalkan sekitar 800 reservasi yang sudah ada. Pesawat seberat 160 ton ini kini menjadi tanggung jawab Swedavia, pengelola bandara, dengan masa depan yang belum jelas karena biaya tinggi untuk memindahkan atau membongkarnya.

Makna Budaya dan Warisan

Jumbo Stay bukan hanya sebuah penginapan, tetapi juga simbol kreativitas dalam mendaur ulang teknologi penerbangan menjadi sesuatu yang baru dan menarik. Pesawat ini, yang pernah mengangkut penumpang ke berbagai belahan dunia, menemukan kehidupan kedua sebagai destinasi wisata yang menarik perhatian para pelancong dari seluruh dunia. Bagi penggemar penerbangan, menginap di Jumbo Stay adalah impian yang menjadi kenyataan, sementara bagi keluarga dan pelancong biasa, ini adalah pengalaman unik yang sulit dilupakan.

Tips untuk Pelancong (Sebelum Penutupan)

Meskipun Jumbo Stay kini telah tutup, berikut adalah beberapa tips yang relevan selama masa operasinya:

Jumbo Stay adalah contoh luar biasa dari bagaimana inovasi dapat mengubah benda sehari-hari menjadi pengalaman yang luar biasa. Meskipun telah ditutup pada Maret 2025, warisannya sebagai salah satu penginapan paling unik di dunia akan terus dikenang. Dari Cockpit Suite yang ikonik hingga kamar-kamar di nacelle mesin, Jumbo Stay menawarkan perpaduan sempurna antara sejarah penerbangan, kenyamanan modern, dan petualangan yang tak terlupakan. Bagi mereka yang sempat menginap di sana, pengalaman tidur di dalam Boeing 747 ini pasti menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Exit mobile version