Festival Pacu Jalur, Adu Cepat Perahu Tradisional dari Riau

jakartans.id – Festival Pacu Jalur merupakan tradisi lomba perahu panjang yang berkembang sejak abad ke-17 di wilayah hulu Sungai Indragiri, Riau. Pada masanya, perahu jalur digunakan sebagai sarana transportasi untuk membawa hasil bumi, namun kini bertransformasi menjadi festival budaya yang penuh semangat dan makna historis.

Ajang ini biasanya digelar setiap tahun di Teluk Kuantan. Setiap perahu mencapai panjang hingga 25–40 meter dengan awak hingga 60 orang—tidak sekadar mendayung, tetapi juga berlomba dalam harmoni gerak, komando, dan irama, agar perahu melaju cepat dengan stabil di arus sungai. Peserta dipandu oleh komandan dan helmsman, sementara “musik hidup” disuguhkan oleh penari di atas perahu yang mengetuai ritme dayung dengan semangat luar biasa.

Apa yang membuat festival ini unik? Pacu Jalur bukan hanya soal kecepatan, melainkan simbol solidaritas komunitas. Proses menyiapkan perahu dan penari melibatkan gotong royong antardesa, mencerminkan nilai kolektif yang kuat. Bagi daerah Riau, event ini menjadi identitas budaya sekaligus potensi ekonomi kreatif yang diakui oleh pemerintah sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional.

Beberapa tahun terakhir, festival ini juga mencuri perhatian global. Sosial media menjadi panggung viral ketika video “aura farming” menampilkan penari muda yang memimpin irama dayung di atas perahu. Video tersebut menjadi viral internasional dan memicu apresiasi luas, termasuk dari klub sepak bola besar seperti Paris Saint-Germain dan AC Milan.

Pada akhirnya, Festival Pacu Jalur bukan sekadar perlombaan, tetapi perayaan budaya yang menggabungkan sejarah, seni, dan kebersamaan. Bagi pencinta event lokal yang ingin merasakan detak budaya Nusantara yang asli, festival ini sungguh layak masuk bucket-list wisata budaya Indonesia.