Kue Gapit Cirebon, Camilan Tradisional yang Semakin Langka

By 3 minggu lalu 2 menit membaca

jakartans.id – Kue Gapit adalah camilan kering khas Cirebon yang unik dan makin jarang ditemukan, sehingga menjadi sajian eksklusif yang layak dieksplorasi. Berbeda dari cemilan modern, Kue Gapit dibuat dengan bahan sederhana seperti tepung tapioka, gula, telur, dan air kelapa, dan dimasak di antara cetakan besi ala waffle—proses inilah yang memberi nama dan tekstur khas pada kue ini.

Hampir mirip dengan simping atau semprong, Kue Gapit tampil lebih kecil dan tebal—cocok dijadikan camilan saat bersantai sambil menyeruput teh hangat. Rasa aslinya tawar manis, namun pengrajin lokal terus berinovasi dengan varian seperti cokelat, wijen, keju, jahe, prawn (udang), hingga balado—menambah daya tarik modern tanpa menafikan akar tradisionalnya.

Sayangnya, meski termasuk oleh-oleh khas, uniknya Kue Gapit justru membuatnya semakin jarang disantap oleh warga lokal, karena kalah populer dibanding jajanan komersial modern. Padahal, di momen Lebaran atau perayaan lokal, biasanya jumlah penjualan Kue Gapit justru mengalami lonjakan

Sebagai camilan yang mewakili warisan budaya Cirebon, Kue Gapit menawarkan pengalaman rasa autentik dan nostalgia. Teksturnya renyah, aroma kelapanya khas, dan rasanya membawa sentuhan tradisi yang sulit didapat di camilan kekinian. Cocok dijadikan cinderamata lokal yang tidak hanya enak tetapi juga sarat cerita.

Secara keseluruhan, Kue Gapit adalah kuliner yang pantas dilestarikan dan diperkenalkan kembali dalam itinerary wisata kuliner. Selain menggugah selera, ia mengajak penikmatnya menghargai nilai dan kreativitas kuliner lokal yang mulai terlupakan. Bagi Anda yang ingin mencicipi Indonesia “dalam gigitan”, Kue Gapit adalah pilihan otentik dan penuh makna di luar daftar mainstream.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kue Gapit Cirebon, Camilan Tradisional yang Semakin Langka
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%